Late Night Tech – fashiontrendwalk.com – Eton College: Sekolah Elite Berani Melawan Arus “Smartphone”. Eton College, salah satu sekolah elit di Inggris, akan menerapkan kebijakan baru yang memicu perdebatan: melarang siswanya menggunakan “smartphone”. Sebagai gantinya, para siswa akan diberikan ponsel fitur Nokia yang hanya memiliki fungsi dasar seperti menelepon dan mengirim SMS.
Kebijakan ini, yang mulai berlaku pada September 2024, bertujuan untuk mengurangi gangguan teknologi dan meningkatkan fokus siswa pada pembelajaran. Pihak Eton College percaya bahwa penggunaan “smartphone” yang berlebihan dapat berdampak negatif pada konsentrasi, kesehatan mental, dan interaksi sosial siswa.
Alasan di Balik Kebijakan Baru
Menurut juru bicara Eton College, kebijakan ini didasarkan pada beberapa alasan:
- Gangguan Teknologi: Penggunaan “smartphone” yang berlebihan dapat mengalihkan perhatian siswa dari pembelajaran di kelas, tugas sekolah, dan interaksi sosial yang penting.
- Kesehatan Mental: Paparan media sosial dan konten online secara konstan dapat meningkatkan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya pada remaja.
- Interaksi Sosial: “Smartphone” dapat menghambat komunikasi tatap muka dan interaksi sosial yang penting untuk perkembangan emosional dan sosial siswa.
Ponsel Fitur Nokia: Solusi Sederhana untuk Masalah Kompleks
Sebagai gantinya, Eton College akan memberikan ponsel fitur Nokia kepada para siswanya. Ponsel ini hanya memiliki fungsi dasar seperti menelepon dan mengirim SMS, sehingga siswa dapat tetap terhubung dengan orang tua dan wali tanpa tergoda oleh media sosial, game, dan aplikasi lainnya.
Eton College percaya bahwa solusi sederhana ini dapat membantu siswa untuk lebih fokus pada pembelajaran mereka dan menikmati lingkungan belajar yang lebih kondusif.
Reaksi Beragam atas Kebijakan Baru
Kebijakan ini telah menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Beberapa orang tua menyambut baik kebijakan ini. Alasanya hal ini akan membantu anak-anak mereka untuk lebih fokus pada studi. Selain itu membantu mereka untuk terhindar dari dampak negatif “smartphone”.
“Saya senang dengan kebijakan ini,” kata salah satu orang tua siswa Eton College. “Anak saya mudah teralihkan perhatiannya dengan ‘smartphone’, dan saya yakin kebijakan ini akan membantunya untuk lebih fokus pada pembelajarannya.”
Namun, beberapa pihak lain mengkritik kebijakan ini, dengan alasan bahwa hal ini akan membuat siswa tertinggal dari teknologi dan sulit untuk beradaptasi dengan dunia digital yang semakin berkembang.
“Di era digital ini, siswa perlu terbiasa dengan teknologi,” kata seorang pakar pendidikan. “Melarang penggunaan ‘smartphone’ sama saja dengan menghambat kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan dunia digital di masa depan.”
Eton College Tetap Terbuka untuk Penyesuaian
Eton College sendiri menyatakan bahwa mereka akan terus memantau efektivitas kebijakan ini dan terbuka untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.
“Kami memahami bahwa kebijakan ini tidak akan diterima oleh semua orang,” kata juru bicara Eton College. “Namun, kami yakin bahwa kebijakan ini adalah langkah yang tepat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa kami.”
Kebijakan Sekolah Elite ini menjadi contoh bagaimana sekolah-sekolah di seluruh dunia mulai mencari cara untuk menyeimbangkan manfaat teknologi dengan potensi dampak negatifnya pada siswa. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang efektivitas kebijakan ini, dan hanya waktu yang akan menjawab apakah kebijakan ini benar-benar dapat membantu siswa untuk belajar lebih fokus dan mencapai potensi mereka.