Detail Perubahan Kebijakan Blokir
- Visibilitas Postingan Publik: Di bawah kebijakan baru ini, jika akun Anda diblokir oleh seseorang, Anda masih bisa melihat posting publik mereka. Ini adalah perubahan signifikan dari kebijakan sebelumnya, di mana pengguna yang diblokir sepenuhnya dibatasi dari mengakses konten apapun dari akun yang memblokir mereka. Namun, tweet yang bersifat privat atau dikunci tetap tersembunyi dari pengguna yang diblokir
- Pembatasan Interaksi: Meskipun pengguna yang diblokir dapat melihat postingan publik, mereka tetap tidak dapat berinteraksi dengan konten tersebut. Mereka tidak bisa menyukai, membalas, memposting ulang, atau mengomentari postingan dari akun yang telah memblokir mereka. Ini bertujuan untuk menjaga batasan antara pengguna yang memblokir dan pengguna yang diblokir dalam hal interaksi langsung
Motivasi di Balik Perubahan Ini
Elon Musk, pemilik X, telah lama mengkritik konsep pemblokiran di media sosial. Menurut Musk, pemblokiran membatasi aliran informasi di platform yang seharusnya menjadi ruang terbuka untuk berdiskusi. Dia menyebut bahwa “blokir membuat tidak masuk akal,” karena itu menghambat kebebasan berbicara dan interaksi antar pengguna. Musk bahkan sempat mengisyaratkan bahwa fitur blokir akan dihapus sepenuhnya, kecuali untuk pesan langsung (DM)
Perubahan ini juga sejalan dengan visinya untuk meningkatkan transparansi dan keterbukaan di platform. Musk berpendapat bahwa setiap pengguna, termasuk yang diblokir, harus tetap memiliki akses untuk melihat apa yang dibicarakan di platform publik, meskipun mereka tidak bisa berpartisipasi langsung dalam diskusi tersebut.
Kontroversi dan Kekhawatiran
Perubahan aturan ini memicu reaksi negatif dari banyak pengguna, terutama yang menggunakan fitur blokir sebagai perlindungan dari penguntitan, pelecehan, atau intimidasi online. Banyak yang khawatir bahwa memungkinkan pengguna yang diblokir untuk melihat postingan publik dapat mempermudah mereka dalam memantau aktivitas orang yang memblokir mereka. Ini meningkatkan risiko bagi individu yang menggunakan blokir sebagai alat pengamanan diri dari perilaku tidak pantas atau berbahaya
Para kritikus juga menyoroti potensi pelanggaran privasi dan keamanan pengguna yang lebih rentan, seperti wanita, aktivis, atau jurnalis, yang sering menjadi sasaran pelecehan online. Ada kekhawatiran bahwa penguntit atau pelaku pelecehan tetap bisa mengamati korban mereka melalui posting publik
Hubungan dengan Aturan App Store
Salah satu aspek penting yang diperdebatkan adalah apakah kebijakan baru ini sesuai dengan aturan toko aplikasi seperti Google Play Store dan Apple App Store. Kedua platform tersebut memiliki pedoman ketat yang mengharuskan aplikasi menyediakan fitur blokir yang memungkinkan pengguna mencegah interaksi yang tidak diinginkan. Masih belum jelas apakah perubahan ini sesuai dengan aturan tersebut, mengingat fitur blokir yang diperlonggar
Spekulasi Lainnya: Keuntungan Finansial
Beberapa analis juga berspekulasi bahwa perubahan ini mungkin didorong oleh motivasi finansial. Dengan membiarkan lebih banyak pengguna melihat postingan publik, termasuk mereka yang sering kali diblokir. X dapat meningkatkan visibilitas iklan di platform. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan dari iklan, karena lebih banyak orang yang terpapar konten. Meskipun mereka tidak dapat berinteraksi secara langsung
Kesimpulan
Perubahan dalam aturan blokir X menandai perubahan besar dalam cara pengguna mengelola interaksi mereka di platform. Meskipun langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mendorong transparansi dan keterbukaan. Banyak pengguna khawatir bahwa itu justru dapat mengurangi privasi dan keamanan mereka. Dengan Elon Musk yang terus mendorong visinya untuk platform yang lebih terbuka, masih harus dilihat bagaimana perubahan ini akan mempengaruhi dinamika penggunaan X ke depannya. Dan apakah ada penyesuaian lebih lanjut yang akan dilakukan berdasarkan tanggapan pengguna serta kebijakan dari toko aplikasi.
